Sabtu, 10 Desember 2011

puisi



FANTASI
Bendera perjuangan berkibar lagi
Gembira bertepuk diatas kepala ku
Darahku melancar gembira pula
Debur berdebur di dalam dadaku.

Kututup mata karena nikmat
Kuingat terang dalam fantasi
Laskar rakyat maju kedepan
Gembira dahsyat gegarkan bumi.

Rapat mampat mereka maju
Nur Ideal menerangi muka
Girang gembira gemuruh lagu
Tercurah dari jiwa merdeka.

Memang Seharusnya Begitu:

Maafkan aku yang memang redup...
tak pantas mengharap kemuliaan seorang bidadari sepertimu
Apabila engkau menutup pintu dan tak memberi seberkas cahaya, tak apa
Memang seharusnya begitu...
Dan kiranya aku merangkak dan kau tak melihatku, tak apa

Memang di luar sana benyak pujangga yang sanggup menuliskan ribuan sajak untukmu
Dan aku hanya memetik bunga violet dari taman depan
Di luar sana banyak saudagar yang sanggup mempersem bahkan villa mewah untukmu
Dan aku hanya bisa membangun gubuk di desa...
Pun rembulan walau ia tak bertemu mentari ia tetap memberikan cahayanya
Dan rembulan dengan senang hati memantulkannya kembali demi bumi agar tidak gelap

Dimanakah Perasaanmu:

Seakan duri merobek hatiku Hancurkan jiwaku
Musnahkan semua tawa dihatiku
Mengapa kau lakukan ini padaku
Mengapa kau tinggalkanku saat aku membutuhkan kamu
Andai engkau tau Sakit hati ini
saat kau tinggalkan cintaku yang tulus ini
Hanya untuk seorang yang tak pernah mencintaimu
Dimanakah perasaanmu???
Saat kau ucap kata lupakan aku
Sungguh kau bukan manusia bagiku
Kau Ucap Kata Yang Sama...

Hatiku tak seperti baja Yang takkan hancur meski dihantam oleh ribuan batu
Aku bukanlah boneka Yang bisa kau permainkan sesuka hatimu
Aku bukan Tuhan Yang bisa memberikan semua apa yang kau minta
Kau pergi Dan kau kembali lagi Kau ucap kata sama
Kau minta untuk bersamamu lagi Kau ucap janji sama
Kau takkan tinggalkan aku Kau ucap 1000 kata maaf padaku
Itu..yang akan semakin membuatku terluka
Bukan ku membencimu Tapi sungguh Kata maaf itu terlalu indah dibibir manismu
Dan sungguh Sulit untuk ku bisa memaafkanmu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar