Kamis, 22 Desember 2011

Telaah buku teks bahasa indonesia

  • Fakta merupakan hal atau keadaan yang benar-benar ada atau terjadi. Setiap orang akan memiliki kesamaan dalam mengamati sebuah fakta. Misalnya: ada benda, orang, waktu, tempat, peristiwanya, jumlahnya atau bisa menjawab pertanyaan dengan kata tanya apa, siapa, kapan, di mana, atau berapa
  • .Pendapat adalah perkiraan, pikiran, atau tanggapan tentang suatu hal (seperti orang atau peristiwa). Pendapat orang mengenai suatu hal dapat berbeda-beda. Perbedaan yang dikeluarkan bergantung pada sudut pandang dan latar belakang yang dimiliki. Untuk memperoleh jawaban bahwa kalimat tersebut berupa opini (pendapat), digunakan pertanyaan mengapa dan bagaimana.
  •  Tanggapan adalah komentar atas suatu gagasan, pendapat, dan pesan mengenai suatu hal yang disampaikan orang lain. Tanggapan yang dimaksud dalam materi ajar ini yaitu tanggapan dalam sebuah laporan. Tanggapan yang dapat diberikan dalam menanggapi isi laporan dapat berupa dukungan atau kritikan terhadap gagasan yang disampaikan.
  •  Hal-hal yang perlu diperhatikan agar tanggapan dapat dipahami dengan baik adalah sebagai berikut:
    a. Tanggapan dikemukakan dalam uraian yang tersusun dengan baik
    b. Tanggapan harus terarah pada sasaran yang diinginkan, jelas, menarik, dan meyakinkan
    c. Tanggapan harus menggunakan kalimat dan pilihan kata yang tepat dan mudah dipahami
    d. Tanggapan dapat dilengkapi dengan fakta atau bukti-bukti yang sesuai
    e. Tanggapan juga harus disertai alasan atau argument yang objektif untuk memperkuat tanggapan.
  •  Cara-cara mengemukakan pendapat di muka umum yang benar dan bertanggung jawab adalah :
    1. Menyampaikan pendapat dengan kata yang sopan
    2. Tidak memotong pembicaraan orang lain
    3. Didasarkan pada akal sehat dan hati nurani yang luhur
    4. Berani menanggung resiko bila ada sanggahan dari pihak lain
    5. Tidak memaksakan kehendak (pendapat sendiri)
    6. Mengutamakan kepentingan bersama, bukan kepentingan pribadi
    7. Berbesar hati terhadap saran dan kritik yang diterima
    8. Dapat melaksanakan hasil keputusan bersama secara jujur dan bertanggung jawab.
  •  Diskusi berasal dari kata “discum” (bahasa Latin) dan “discussio” (bahasa Inggris) yang artinya adalah interaksi. Diskusi dapat diartikan dengan kegiatan bertukar pikiran secara lisan. Diskusi biasanya dilakukan karena ada masalah atau persoalan yang perlu dibahas dan dipecahkan. Adapun menurut istilah adalah :
  •  Interaksi yang satu dengan yang lainnya, dalam hal ini perilaku yang satu memberi informasi, merubah, memperbaiki, atau menerima suatu/sesuatu dari yang lain.
  •  Sebagai wahan respon antara pribadi yang akhirnya menghasilkan kesepakatan bersama .
  • Pertemuan untuk bertukar pikiran tentang suatu masalah.
  •  Fungsi Diskusi
    Diskusi berfungsi sebagai berikut:
    1. Pemecahan masalah, menetukan alternatif, usaha pemecahan dan bertindak bersama sesuai dengan alternatif yang tidak direncanakan.
    2. Mengembangkan pribadi, harga diri, hormat kepada sesama, berani mengatakan pendapat dan mendalami pengertian tentang suatu persoalan.
  • Tujuan Diskusi
    Diskusi secara umum bertujuan untuk mencari solusi atau penyelesaian suatu masalah secara teratur dan terarah. Teratur dan terarah ialah semua unsur-unsur yang ada di dalam diskusi berfungsi, baik peserta, pembicara, maupun moderator menjalankan tugasnya dengan baik, saling bertukar pikiran secara aktif dan santun untuk mencapai kesepakatan atau penyelesaian yang baik.
  • Macam-macam Diskusi
     Bersifat Informal
    Informal ialah bentuk diskusi yang tidak resmi.
    a. Model Laju Ikan yaitu pembicaraan tidak resmi antardua orang atau tiga orang dengan tempat atau waktu tidak tentu yang dapat menemukan beberapa alternatif pemecahan, setidaknya akan mendapat kan keterangan dari suatu persoalan.
    b. Model Dengung lebah. Terdiri dari beberapa kelompok kecil yang tidak ada keterkaitan biasanya dari dua atau sampai empat orang.c. Model Debat. Adu logika antara seseorang dengan yang lain tentang sesuatu persoalan yang didalam nya ada kelompok pro dan kontra dan di sini ada semacam ego kolektif.
     Bersifat Formal
    Formal ialah bentuk diskusi yang resmi dan sesuai aturan.
    a. Model Lempar Katak Terjadinya pengumpulan gagasan yang cukup singkat, lantaran gagasan tersebut ditampung oleh ketua diskusi dan jumlah anggotanya sekitar 8 sampai 12 orang.
    b. Model Panel Yang berbicara adalah pakar dari berbagai keahlian untuk menijau dan menganalisis suatu masalah yang diajukan. Pertanyaan-pertanyaan diajukan oleh moderator dan peserta diskusi hanya memantau jalanya diskusi.
    c. Simposium. Hampir sama dengan diskusi panel, hanya dalam simposium para pakar dituntut untuk mengungkapkan dan menjelaskan karya tulisnya dan peserta dapat mengajukan berbagai sanggahan secara langsung atau saran yang diajukan para pakar, karena itu di dalam simposium berupa kajian dan pendapat tidak sampai pada keputusan jadi ruang lingkupnya cukup jelas.
    d. Seminar. Temu wicara untuk membahas suatu maslah tertentu (terbatas pada suatu persoalan) melalui prasaran dan kajian yang dimaksudkan untuk mendapatkan keputusan bersama.
    e. Work Shop (Loka Karya). Telaah terhadap persoalan yang diikuti oleh orang ahli dalam permasalahan itu untuk mendapatkan suatu keputusan .
    f. Konvensi. Hampir sama dengan simposium, membahas persoalan yang cukup jelas, para pakar dan peserta diskusi berasal dari bidang keahlian yang sama walaupun berasal dari lembaga yang berbeda.
    g. Rapat Kerja. Pertemuan wakil-wakil pemimpin suatu instansi untuk mengkaji suatu pekerjaan yang sesuai dengan pekerjaan mereka.
    h. Diskusi kelompok (Group Discusion). Beberapa orang yang mempunyai niat bersama terhadap suatu persoalan , bertemu dan bertukar pikiran, komunikasi yang lebih dekat dan langsung karena baik tempat atau pun waktu dapat ditukar sendiri
  • Organisasi Diskusi
    Demi kelancaran jalannya diskusi biasanya disusun organisasi sebagai berikut:
    1. Ketua atau pemimpin diskusi adalah sebagai berikut:
    a) Tugas pemimpin diskusi adalah sebagai berikut:
     Memimpin jalannya diskusi, membuka diskusi, mengatur pembicaraan dan menutup diskusi
     Merumuskan masalah, sehingga diskusi memperoleh hasil yang positif
     Memberi keputusan bila terjadi perdebatan dalam diskusi
    b) Ketua diskusi harus pandai dan bijaksana dan berpengetahuan luas.
    c) Ciri-ciri pemimpin diskusi yang baik adalah :
     Pemimpin diskusi dengan sabar dan tidak berat sebelah
     Menghargai setiap pendapat
     Mengetahui aturan permainan
    d) Siap memimpin diskusi :
     Mempersiapkan garis besar diskusi
     Membuka diskusi dengan pengarahan/saran
     Memimpin jalannya diskusi dengan tidak menyimpang dari pokok permasalahan,
    2. Sekretaris diskusi/Notulen. diskusi harus mampu mencatat inti permasalahan dan pokok gagasan sehingga tersusunlah hasil diskusi yang rapih./sistematis.
    3. Pembicara. Pembicara adalah yang menyampaikan/menyajikan suatu masalah atau meninjau ,menganalisa suatu permasalahan yang diajukan moderator atau peserta diskusi. Seorang pembicara harus dapat menyajikan masalah dan dapat membangkitan semangat atau merangsang peserta diskusi serta gaya dan suara dalam menyajikan masalah harus mendatar (monoton).
    4. Peserta Peserta diskusi harus :
    a) Mempunyai kesiapan mental sebelum diskusi.
    b) Dapat berperan aktif atau berpartisipasi dalam kegiatan diskusi tersebut
    c) Tidak perlu takut berbuat salah dalam mengungkapkan masalah
    20
    d) Menghindari ketegangan, emosi, dan ego pribadi .
    E. Langkah-langkah Diskusi
    Agar diskusi berjalan dengan efektif, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
    a) Persiapan dalam hal ini dimulai dengan munculnya suatu persoalan sebagai bahan kajian diskusi. Kemudian kegiatan berikutnya pembentukan panitia diskusi yang mempersiapkan segala hal yang berkenaan dengan diskusi yang meliputi: administrasi, akomodasi, dan material.
    b) Pelaksanaan pada tahap ini dimulai dengan pembukaan ( dalam diskusi yang ruang lingkupnya besar, biasanya dibuka oleh pejabat yang berwenang ). Kemudian pelaksanaan diatur oleh pemimpin/moderator dan sampai saat penutupan.
    c) Penyelesaian pada bagian ini panitia/tim yang telah dipercaya, mereka kembali dan mengumpulkan hasil – hasil diskusi, kemudian disusun dan dilaporkan kepada pihak-pihak yang terkait.
    d) Tindak lanjut berakhirnya diskusi bukan berakhir segalanya, namun harus mengadakan tengok balik terhadap hasil diskusi tersebut. Sampai berapa jauh hasil diskusi yang dicapai relevansinya dengan apa yang dipersoalkan, karena mungkin saja dari diskusi tersebut dapat menimbulkan persoalan baru yang belum terpikirkan.
    F. Manfaat Diskusi
    Diskusi yang baik akan membawa manfaat yang baik. Manfaat diskusi ialah:
    a) Terangsang untuk lebih memahami masalah dilingkungannya, keluarga, masyarakat, organisasi, dan lingkungan lainnya.
    b) Menumbuhkan bakat, sifat dan sikap kepemimpinan.
    c) Latihan merumuskan buah pikiran yang jelas dan singkat.
    d) Melatih jiwa sabar.
    e) Menumbuhkan jiwa toleransi.
    f) Membina dan melatih jiwa terbuka.
    g) Mengembangkan kemantapan pikiran, kestabilan emosi, dan kedewasaan berpikir.
  • Intisari adalah isi atau bagian terpenting dari sebuah buku, tidak ada batasan pasti dalam perbandingan antara karangan yang asli dengan intisarinya, hal yang terpenting dalam intisari buku adalah informasi-informasi yang diperoleh bisa memuat dengan tepat dan memadai.
    Keuntungan Adanya Intisari Buku
    1. Memperoleh gambar umum dari suatu buku tanpa perlu repot-repot membaca keseluruhan dari buku itu.
    2. Kita sudah memperoleh informasi awal tentang isi buku sebelum memutuskan memliliki buku itu.
  • Teknik dalam Mengambil Intisari Buku
    Untuk bisa menyampaikan ilustrasi sebuah buku langkah pertama kita harus mengenal bukunya. Teknik membaca SQ3R tepat sekali untuk menangani langkah kita yang satu itu. Teknik membaca SQ3R diperkenalkan oleh Francis P. Robinson tahun 1941(Soedarso, 2010:59). Teknik ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
    1. S : Survey, atau prabaca dilakukan dengan melihat seluruh organisasi bacaan secara cepat. Tujuannya memperoleh hal-hal yang menarik dari bacaan itu. Apabila teks yang dibaca itu berupa buku, maka surve dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
    a. Menelusuri daftar isi untuk mendapat keseluruhan organisasi buku.
    b. Membaca pengantar, untuk mengetahui permasalahan utama yang dibahas buku itu
    c. Melihat-lihat tabel, grafik, gambar, dan lain-lain untuk mendapatkan kejelasan dan mempercepat pemahaman tentang buku itu
    d. Menelusuri indeks, untuk mendapatkan kata-kata kunci yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
    2. Q: Question, pada saat melakukan surve ajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan itu gunakan kata-kata, siapa, apa, kapan, dimana atau mengapa serta bagaimana.
    3. R: Read, baca tulisan itu bagian demi bagian carilah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan. Konsentrasikan perhatian pada bagian bacaan yang dianggap merupakan pertanyaan-pertanyaa itu.
    4. R: Recite, Selesai membaca suatu bagian berhentilah sejenak. Coba mengoreksi kembali jawaban dan catatan yang telah dirumuskan. jika masih mengalami kesulitan ulangi membaca bagian itu sekali.
    5. R : Review, setelah selesai membaca keseluruhan buku, ulangi untuk
    menelusuri kembali judul-judul serta sub judul atau bagian-bagian penting lainnya dengan menemukan pokok-pokok penting yang perlu untuk dicatat kembali. Tahap ini selain membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman juga bermanfaat untuk mendapatkan ha-hal penting.
  • Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis secara ilmiah (sumber: Http://Pengertian-artikel.html). Faizah (2009) menyatakan bahwa artikel penelitian adalah artikel yang berisi hasil-hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel dan dimuat dalam jurnal dan dituntut untuk berisi yang penting saja. Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis secara ilmiah. Pengertian artikel dalam konteks penulisan ilmiah merujuk pada tulisan yang dipublikasikan di dalam jurnal ilmiah. Artikel ditulis mengikuti syarat-syarat penulisan yang lebih ketat. Penulisan artikel memerlukan jumlah halaman yang standar antara 10 halaman dalam quarto spasi tunggal atau 20-25 halaman quarto sepasi ganda.
  • Ciri Artikel
    a. Mengutamakan penyajian temuan penelitian pembahasanan simpulan secara ringkas dan padat.
    b. Kajian pustaka ditulis secara ringkas dan padat dalam latar belakang masalah, yang juga berfungsi sebagai latar belakang masalah.
  • Urutan Penyusunan Artikel:
  • Judul artikel
  • Nama penulis
  • Abstrak dan kata kunci
  •  Pendahuluan
  • Metode penelitian
  •  Hasil dan pembahasan
  •  Simpulan dan saran
  •  Daftar pustaka/rujukan
  •  Isi dan Sistematika Artikel Penelitian.
  • Unsur Pokok
  •  Judul artikel, merupakan cerminan isi dari artikel yang dibuat.
  • Nama penulis, ditulis tanpa gelar. Nama lembaga ditulis sebagai catatan kaki.
  •  Abstrak dan kata kunci. Abstrak berisi ringkasan isi artikel yang ditulis secara padat. Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan masalah daerah yang diteliti atau istilah-istilah yang merupakan dasar gagasan dalam karangan asli.
  •  Pendahuluan, berisi uraian yang mengantarkan pembaca kepad topik utama yang akan dibahas
  • Bagian inti, judul bagian, dan isi bagian inti bergantung pada pengorganisasiannya.
  • Penutup, merupakan judul bagian akhir yang berisi simpulan dansalam.
  • Daftar rujukan, harus lengkap, merangkap semua bahan pustaka yang telah disebutkan dalam batahg tubuh artikel.
     Teknik Penulisan
     Bersifat eksplanatif, sebuah artikel harus mampu menjelaskan secara mendalam tentang suatu fakta peristiwa.
     Bersifat argumentatif, penjelasan yang dimuat harus bersifat rasionalis, bukan irasionalis. Agar argumentasinya valid maka harus bersumber dari lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitiannya atau melalui penelitian mandiri.
  • Bersifat interpretatif, artinya mampu memberikan penafsiran yang tepat terhadap permasalahan yang ditulis.
  • Format dan Teknik Penulisan
    Dalam penulisan naskah ada dua format, yaitu format umum dan khusus. Adapun teknik umumnya tanpa hal-hal berikut:
    1. Organisasi atau sistematika atau artikel jurnal, yang tampak komponen-komponen artikel dan tatanannya.
    2. Teknik penulisan yang mencakup:
    Teknik perujukan yakni perujukan dengan kutipan langsung dan perujukandengan kutipan tigdaklangsung.
    Teknik penampilan tekstual dan penampilan visual.
    Teknik pengetikan yang mencangkup pengaturan identasi, spasi, dan tata letak.
  •  Langkah-langkah Menulis Artikel:
    a) Menguji gagasan: Prinsip paling dasar dari melakukan kegiatan menulis adalah menentukan atau memastikan topik atau gagasan yang hendak di bahas. Jika sudah ditentukan gagasannya, kita bisa melakukan sejumlah pengujian.
    b) Pola penggarapan artikel: Ketika hendak menulis artikel, kita tidak hanya diperhadapkan pada satu kemungkinan.
    c) Pola pemecahan topik: Pola ini untuk memecah topik yang masih berada dalam lingkup pembicaraan yang menjadi subtopik/bagian yang lebih sempit lingkupnya kemudian dianalisis. Pola dan pemecahannya: pola ini lebih dahulu mengemukakan masalah yang masih berada dalam lingkup pokok bahasan yang diberi dengan jelas. Kemudian menganalisis pemecahan masalah yang dikemukakan.
    d) Pola kronologis: pola ini menggambarkan topik yang menurut urutan dan peristiwa.
    e) Pola pendapat: pola ini dapat digunakan jika penulis yang bersangkutan hendak mengemukakan pendapatnya sendiri tentang topik yang dikerjakan.
    f) Pola perbandingan: pola ini membandingkan dua aspek atau lebih dari suatu topik dan menunjukkan persamaan dan perbedaannya. Pola pembandingan paling sering digunakan untuk menyusun tulisan.
  • Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya
  • tujuan pidato yaitu:
  • a. Mempengaruhi sikap pendengar
    b. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
    c. Menghibur pendengar dan
    d. Meyakinkan sesuatu
  • Jenis Pidato
    Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
    a. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.
    b. Pidato Pengarahan adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
    c. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
    d. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
    e. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan. Pidato Pertanggung jawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar